
Di Gedung Joeang 45 Menteng Raya 31 Jakarta Pusat
Laporan: PS Joshua TS, SE
Jakarta, 23 Desember 2024 – Sebagai upaya untuk mengevaluasi kinerja dan menilai berbagai pencapaian sepanjang tahun 2024, Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPW IP-KI) Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DK Jakarta) menggelar sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh sejumlah pengurus, anggota, dan tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap kemerdekaan serta peran masyarakat dalam menjaga dan memperkokoh negara Indonesia. FGD ini berlangsung pada tanggal 23 Desember 2024, bertempat di Gedung Joeang 45, Menteng Raya 31, Jakarta Pusat.
Tujuan FGD dan Pembukaan
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk refleksi akhir tahun yang diadakan oleh DPW IP-KI DK Jakarta, dengan tujuan untuk mendalami berbagai aspek yang mempengaruhi perjalanan organisasi dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran serta kontribusi IP-KI dalam memperjuangkan dan melestarikan nilai-nilai kemerdekaan Indonesia. FGD juga menjadi wadah untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi organisasi, baik dalam aspek sosial, politik, maupun budaya.
Ketua DPW IP-KI DK Jakarta, Baskara, dalam sambutan melalui telepon menyampaikan harapannya agar FGD ini dapat menjadi ruang diskusi yang konstruktif dan menghasilkan ide-ide segar yang dapat menjadi panduan bagi langkah-langkah organisasi ke depan. Beliau juga mengingatkan kembali pentingnya memperkuat komitmen seluruh anggota dalam menjaga semangat kemerdekaan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin merenung kembali bagaimana kita sebagai organisasi bisa lebih baik dalam memberi kontribusi positif bagi bangsa, terlepas dari segala dinamika yang ada. Tahun 2024 telah menjadi tahun yang penuh tantangan, namun juga kesempatan untuk terus bergerak maju,” ujarnya dalam pembukaannya.
Paparan dan Diskusi
FGD dimulai dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya. Salah satu
pengamat sosial dan budaya, yang memberikan pandangannya mengenai relevansi perjuangan kemerdekaan dalam konteks sosial-politik masa kini. Meskipun Indonesia telah merdeka, tantangan baru justru muncul dalam bentuk ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, yang perlu dihadapi dengan bijaksana.
“Perjuangan kemerdekaan Indonesia belum selesai. Saat ini, tantangan kita adalah bagaimana mempertahankan kemerdekaan itu dengan menjaga persatuan dan memperkuat rasa nasionalisme di tengah arus globalisasi yang semakin mengikis nilai-nilai budaya lokal,” tegas
Selain itu juga disoroti pentingnya pendidikan nasional yang berbasis pada nilai-nilai kemerdekaan. “Pendidikan merupakan fondasi utama dalam mengajarkan generasi muda untuk mengenal dan menghargai sejarah perjuangan bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi seperti IP-KI untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai tersebut,”
Diskusi ini berjalan sangat interaktif, di mana peserta FGD diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan, kritik, dan saran terkait dengan peran serta IP-KI dalam memperkuat kemerdekaan Indonesia. Salah satu topik yang cukup menyita perhatian adalah bagaimana organisasi dapat lebih aktif dalam kegiatan sosial yang lebih langsung memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi.
Evaluasi Kinerja Organisasi
Dalam sesi selanjutnya, dilakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan dan program yang telah dilaksanakan oleh DPW IP-KI DK Jakarta sepanjang tahun 2024. Beberapa program unggulan, seperti seminar-seminar bertema kemerdekaan, pelatihan bagi pemuda, serta kolaborasi dengan berbagai lembaga sosial lainnya, mendapat apresiasi positif dari peserta FGD. Namun, ada pula beberapa masukan terkait dengan perlunya perbaikan dalam hal pengelolaan sumber daya dan peningkatan koordinasi antar anggota agar tujuan yang dicapai lebih optimal.
“Saya rasa, kita sudah banyak berbuat, namun masih banyak ruang untuk berinovasi dan memperluas jangkauan kegiatan yang lebih menyentuh masyarakat luas. Ini yang perlu kita perhatikan bersama ke depan,” ujar salah satu anggota IP-KI, yang juga ikut berpartisipasi dalam diskusi.
Penutupan dan Harapan
Sebagai penutup, Ketua IP-KI DKi Jakarta kembali mengingatkan bahwa refleksi akhir tahun ini bukan hanya untuk menilai capaian yang telah ada, tetapi juga untuk mempersiapkan langkah-langkah strategis yang lebih matang dalam menghadapi tahun 2025. “Kita harus mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga kemerdekaan Indonesia dengan kontribusi nyata. Melalui FGD ini, kami berharap IP-KI dapat bertransformasi menjadi organisasi yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa meninggalkan jati diri sebagai pendukung kemerdekaan bangsa,” tambahnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan resolusi bersama yang berisi komitmen untuk meningkatkan kinerja, memperluas jangkauan program, serta mempererat hubungan antar anggota dan masyarakat. FGD ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk langkah-langkah strategis yang lebih konkret di masa depan, serta semakin memperkokoh semangat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.
(Laporan disusun oleh PS Joshua TS, SE)