
Foto suasana kegiatan diniyah
Gerantung, Praya NTB – Kegiatan tahfizh yang digelar oleh Yayasan Tiga Wali di Gerantung, Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini diisi dengan acara yang sangat istimewa. Kegiatan tahfizh ini diisi dengan pengajaran diniyah dalam dua bahasa, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat tinggi dari peserta yang sebagian besar merupakan santri dan masyarakat sekitar yang tertarik untuk mendalami ilmu agama.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh pendiri dan pengasuh Yayasan Tiga Wali, Dr. Tgh. Habiburrahman. Dalam sambutannya, Dr. Tgh. Habiburrahman menekankan pentingnya pemahaman agama yang mendalam dan juga kemampuan berbahasa asing, khususnya Bahasa Arab dan Inggris, dalam menghadapi tantangan global. Beliau menyatakan bahwa selain kemampuan menghafal Al-Qur’an (tahfizh), penguasaan bahasa Arab sangat diperlukan agar pemahaman terhadap teks-teks agama dapat lebih mendalam dan aplikatif. Sementara itu, penguasaan Bahasa Inggris, menurutnya, menjadi salah satu keterampilan penting untuk mengakses ilmu pengetahuan dan berkomunikasi di tingkat internasional.
“Yayasan Tiga Wali selalu berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang menyeluruh, tidak hanya dalam bidang agama, tetapi juga dalam kemampuan bahasa yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami berusaha untuk menyelaraskan antara pengetahuan agama dan kemampuan bahasa yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Dr. Tgh. Habiburrahman.
Kegiatan tahfizh yang dilaksanakan selama beberapa minggu ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an di kalangan peserta, serta memperkenalkan metode belajar yang efisien dan menyenangkan. Selain itu, selama proses kegiatan, para peserta juga diberikan materi-materi tambahan tentang dasar-dasar agama Islam, termasuk pengajaran tafsir dan fiqh, yang disampaikan dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan aplikatif.
Pada kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menghafal surah-surah tertentu dari Al-Qur’an, yang diikuti dengan tanya jawab seputar tafsir dan makna ayat-ayat tersebut. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari para orang tua dan masyarakat sekitar, yang melihatnya sebagai langkah positif dalam membangun karakter dan keterampilan generasi muda.
Tak hanya itu, sesi diniyah dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris juga menarik perhatian peserta. Dalam sesi Bahasa Arab, para peserta belajar tentang kaidah-kaidah dasar bahasa Arab yang sangat penting dalam memahami teks-teks agama, sementara dalam sesi Bahasa Inggris, mereka diajarkan bagaimana menerjemahkan beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits ke dalam Bahasa Inggris dengan benar dan akurat. Hal ini bertujuan untuk memperkaya wawasan peserta mengenai pentingnya bahasa dalam konteks keagamaan yang lebih luas.
Dr. Tgh. Habiburrahman menambahkan bahwa ke depannya, Yayasan Tiga Wali berencana untuk terus mengembangkan program-program serupa dengan tujuan agar para santri dan masyarakat dapat menjadi pribadi yang tidak hanya kuat dalam bidang agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan yang mumpuni.
“Kegiatan ini adalah langkah awal yang sangat baik. Ke depannya, kami berharap bisa melaksanakan berbagai program pendidikan lainnya yang bisa memberikan dampak positif tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi masyarakat luas,” tutup Dr. Tgh. Habiburrahman dalam sambutannya.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Tgh. Habiburrahman, berharap agar setiap ilmu yang didapatkan oleh peserta dapat bermanfaat dan menjadi bekal untuk kehidupan mereka di masa depan. Seluruh peserta tampak merasa bangga dan termotivasi setelah mengikuti kegiatan tahfizh yang diselenggarakan oleh Yayasan Tiga Wali ini, dengan semangat baru untuk terus mengembangkan diri dalam bidang agama dan bahasa.
Yayasan Tiga Wali di Gerantung kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam keimanan dan akhlaknya. (Tg)