
Foto Istimewa/Dokumen
Jakarta, 1 Januari 2025 – Tim Penggagas Pemukiman Haji Indonesia, dipimpin oleh H. Farid Husein, KH. Abdullah Faqih, dan Letjen TNI Purn. H. Bibit Waluyo, siap mempresentasikan gagasan pembangunan “Kampung Haji Indonesia” di Arab Saudi kepada Komisi VIII DPR RI dan Presiden RI. Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan pemukiman bagi jamaah haji Indonesia.
Tim penggagas terdiri dari tokoh-tokoh berpengalaman dari berbagai latar belakang: pengusaha, ahli agama, dan purnawirawan tentara. Ketiga tokoh tersebut memiliki keahlian dan jaringan yang saling melengkapi untuk mewujudkan proyek ambisius ini.
Profil Singkat Para Penggagas:
– H. Farid Husein: Tokoh pengusaha dan agama yang berpengalaman mengurus jamaah haji di Mekah dan Madinah, memiliki jaringan luas dengan pemerintah Arab Saudi, para ahli konstruksi, dan ulama di Indonesia dan Arab Saudi.
– KH. Abdullah Faqih: Kiai muda aktifis Gerindra, berpengalaman sebagai pembimbing haji dan umroh, serta memiliki berbagai jabatan sosial. Beliau juga memiliki rekam jejak yang kuat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
– Letjen TNI Purn. H. Bibit Waluyo: Purnawirawan tentara yang dikenal disiplin dan berpengalaman dalam manajemen dan pengelolaan pemukiman.
Kampung Haji Indonesia: Solusi untuk Biaya Haji dan Kenyamanan Jamaah
Gagasan Kampung Haji Indonesia bertujuan untuk menekan biaya haji (ONH), meningkatkan ketertiban jamaah haji dan umroh, dan memberikan manfaat bagi kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi. Pembangunannya direncanakan memanfaatkan Dana Abadi Umat, dengan tambahan pendanaan dari berbagai sumber, termasuk donasi perorangan, perusahaan, dan lembaga keagamaan.
Sumber Pendanaan:
1. Dana Abadi Umat/Dana Abadi Jamaah Haji
2. Donasi perorangan, pengusaha, BUMN, BUMD, dan CSR
3. Infak, sedekah, dan wakaf dari umat muslim di dalam dan luar negeri
4. Penghimpunan dana melalui pesantren dan sekolah
5. Donasi dari anggota DPRD, DPR RI, Bupati/Walikota, dan ASN
6. Donasi dari Majlis Taklim
7. Donasi dari TKI/TKW dan masyarakat umum
8. Penghimpunan dana melalui mobil keliling
Konsep Pembangunan:
Kampung Haji Indonesia akan dibangun menyerupai Taman Mini Indonesia, menampilkan miniatur Indonesia di Arab Saudi. Fasilitas yang direncanakan meliputi:
1. Hotel/Maktab Haji per provinsi
2. Dapur Haji per provinsi
3. Rumah sakit di setiap Maktab
4. Aula dan ruang pertemuan untuk pengajian dan pelatihan
5. Taman, tempat parkir, dan fasilitas olahraga
6. Pasar Haji Indonesia
7. Tempat penampungan hewan qurban
8. Perpustakaan Haji Indonesia
9. Anjungan ATM dan penukaran uang
Selain itu, akan disiapkan perkantoran di setiap anjungan dan armada transportasi untuk memudahkan mobilitas jamaah.
Legalitas dan Manajemen:
PT. Pemukiman Haji Indonesia (PT. KHI) akan bertanggung jawab atas pembangunan, sementara Yayasan Kampung Haji Indonesia (YKHI) akan mengelola operasionalnya. Rapat calon pengurus telah dilaksanakan pada 27 Desember 2024, dengan notulensi yang ditandatangani oleh para pendiri dan disaksikan notaris.
Harapan:
Tim penggagas berharap inisiatif ini dapat didukung oleh pemerintah dan masyarakat luas. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Kampung Haji Indonesia sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. (Adib/Red)