
Dari kanan Gus Ghozi Sihab Ahmad Syakir Maksum, Prof DR.Imam Yahya, Prof DR. M.Tholhah bersama Gus Umam Lc, dan KH.Abdulloh Faqih saat reuni di UIN Semarang
Semarang, Jawa Tengah, 10/01/2025 – PT. Pemukiman Haji Indonesia (PT. PKHI) dan Yayasan Kampung Haji Indonesia (YKHI) mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan, termasuk aktivis kampus dan pesantren. Hal ini terungkap dalam sebuah sosialisasi yang digelar di UIN Sunan Kalijogo Semarang. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Gus Ghozi Sihab, Ahmad Syakir Maksum, Prof. DR. Imam Muhlas, Prof. DR. M. Tholhah, Gus Umam Lc, dan KH. Abdulloh Faqih. PT. PKHI, yang didirikan pada 27 Desember 2024, dipimpin oleh H. Farid Husen sebagai Presiden Direktur, dengan Letjen TNI Purn. H. Bibit Waluyo dan KH. Abdulloh Faqih sebagai Komisaris. Tim inti terdiri dari 17 kelompok kerja (pokja).
Letjen TNI Purn. H. Bibit Waluyo, mantan Pangkostrad dan Gubernur Jawa Tengah, menjelaskan bahwa PT. PKHI bertugas membangun infrastruktur Kampung Haji Indonesia, sementara YKHI bertanggung jawab atas pengelolaannya. KH. Abdulloh Faqih, Ketua Dewan Pembina YKHI, menekankan kesiapan YKHI dalam menyediakan SDM yang handal dan profesional, baik lulusan dalam maupun luar negeri. Beliau juga memaparkan rencana kerja YKHI, termasuk pendirian Lembaga Dana Sosial Pembangunan Kampung Haji (LDS KHI) dan pembukaan rekening bantuan masyarakat di beberapa bank terkemuka (BNI, BRI, Mandiri, dan BCA). Nomor rekening akan dipublikasikan melalui stasiun TV dan radio untuk memudahkan masyarakat yang ingin berpartisipasi.
Prof. DR. H. Imam Muhlas dan Prof. DR. HM. Tholhah, sesama alumni PGAN Lasem Rembang Jawa Tengah, menyatakan dukungan penuh mereka dan berencana bergabung setelah pensiun. KH. Farid Husen (Habib Busein), pengusaha dan Direktur Utama PT. PKHI, juga menyampaikan optimismenya terkait rencana penggalangan dana tersebut. Ke-17 pokja yang telah disiapkan akan segera memulai tugas masing-masing.
KH. Zaimuddin Ahmad Syakir Maksum, tokoh NU dan Ketua Koordinator Kyai Pondok Pesantren se-Indonesia yang bertindak sebagai penasehat, menekankan pentingnya perencanaan kerja yang matang, pengawasan yang ketat, dan evaluasi berkelanjutan. Beliau juga mengingatkan akan potensi tantangan dari pihak-pihak yang merasa terancam dengan keberadaan Kampung Haji Indonesia, namun optimistis bahwa hal tersebut dapat diatasi dengan pendekatan yang bijak dan inklusif.
H. Farid Husen dan KH. Abdulloh Faqih menegaskan komitmen mereka untuk terus memperjuangkan pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi. (Adib)