Foto/Dok. Ist.
Magelang, ASTAWARTA.COM – Sejumlah kepala daerah dari seluruh Indonesia dijadwalkan mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil), Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 28 Februari 2025. Namun, hingga saat ini, 47 kepala daerah masih absen tanpa memberikan alasan yang jelas.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, Sabtu (22/2/2025), menyatakan optimis bahwa para kepala daerah tersebut akan menyusul. “Hari ini kan dipastikan akan terlihat jelas 47 (kepala daerah) itu apakah akan ada yang menyusul, apakah ada yang menyatakan tidak ikut kan akan jelas,” ujar Bima.
Ia menuturkan bahwa kemungkinan para kepala daerah tersebut terlambat, mengalami kendala perjalanan, atau memiliki alasan lain yang belum diketahui. Bima Arya juga menjelaskan bahwa 6 kepala daerah lainnya absen dengan alasan sakit dan keperluan keluarga.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Sabtu (22/2/2025), mengungkapkan kemungkinan alasan ketidakhadiran para kepala daerah tersebut. “Yang belum hadir ini, belum ada keterangan. Ya mungkin bisa masalah gangguan perjalanan. Mungkin masalah kebijakan partainya,” ujar Tito.
Hingga saat ini, panitia retret masih terus menghubungi para kepala daerah yang belum hadir untuk meminta kejelasan mengenai ketidakhadiran mereka.
Terkait ketidakhadiran ini, Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Bali I Wayan Koster juga termasuk dalam 47 kepala daerah yang absen.
Tito Karnavian menekankan bahwa retret ini bukan kepentingan pemerintah pusat, melainkan untuk kepentingan kepala daerah di masing-masing wilayah.
Ketidakhadiran 47 kepala daerah dalam retret di Akmil Magelang menimbulkan pertanyaan tentang alasan di balik ketidakhadiran mereka. Meskipun ada kemungkinan gangguan perjalanan atau alasan pribadi, Mendagri Tito Karnavian menduga bahwa kebijakan partai mungkin menjadi faktor penyebab. Panitia retret masih terus menunggu kejelasan dari para kepala daerah yang absen. (Toguh)
