Hujan Lebat Picu Banjir Jakarta, Dipicu Fenomena Mesoscale Convective Complex

Posted by : astawart March 4, 2025

Foto Banjir

Jakarta, 4 Maret 2025 – Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada hari ini, Selasa (4/3/2025), ternyata disebabkan oleh fenomena Mesoscale Convective Complex (MCC). Banjir yang terjadi tidak hanya merendam Jakarta, tetapi juga menerjang wilayah lain seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.

Fenomena MCC ini mengakibatkan hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani.

“MCC adalah sistem awan konvektif dalam skala besar yang terjadi akibat kombinasi faktor atmosfer, termasuk Gelombang Rossby Equatorial yang aktif dan meningkatkan pertumbuhan awan hujan serta sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatra,” jelas Andri.

Gelombang Rossby Equatorial dan konvergensi yang terjadi di perairan barat Sumatra mampu meningkatkan pasokan uap air, yang kemudian memicu hujan lebat. Kondisi atmosfer yang labil dengan kelembapan tinggi (70-90 persen) semakin memperkuat pertumbuhan awan konvektif berskala luas.

“Sementara belokan angin di utara Jakarta pada malam hingga dini hari menyebabkan awan hujan bergerak masuk ke wilayah Jakarta memicu hujan dengan intensitas sangat lebat-ekstrem di beberapa wilayah Jabodetabek,” tambah Andri.

Banjir di Jakarta dan sekitarnya sendiri bermula pada Minggu (2/3/2025) malam ketika hujan dengan intensitas lebat mengguyur wilayah tersebut. Ketinggian banjir di berbagai wilayah bervariasi, antara satu sampai empat meter.

BMKG memprediksi bahwa wilayah Jabodetabek masih akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan. Hal ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, terutama di daerah aliran sungai, kawasan dengan resapan air rendah, dan wilayah dengan topografi rendah.

Andri mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah mitigasi guna mengantisipasi potensi banjir, seperti:

– Membersihkan saluran air dari sampah dan sedimen

– Membuat sumur resapan atau biopori untuk meningkatkan daya serap air ke dalam tanah

– Mengoptimalkan fungsi taman kota dan lahan terbuka sebagai daerah resapan air

– Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi

– Menghindari daerah rawan banjir dan genangan

– Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id/, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG. (RBT)

RELATED POSTS
FOLLOW US