
Foto Istimewa
Jakarta, 23 Februari 2025 – Dalam ibadah raya di Gereja Kristen Maranatha Indonesia Filadelfia Jakarta Pusat hari ini, Drs. Johan Tampubolon, Ketua Umum Sarjana Pancasila, menyampaikan khotbah yang menggemakan semangat kebangsaan. Mengambil tema “Mengandalkan Tuhan dan Setia Pada Tuhan Lewati Percobaan Yang Berat” (Daniel 3:16-28), Johan mengaitkan keteguhan iman dengan visi Indonesia Terang dan Indonesia Emas 2045, sebagaimana dirumuskan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Ibadah hari ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga refleksi atas perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih cerah. Johan Tampubolon, dalam khotbahnya yang inspiratif, menarik paralel antara kisah keteguhan iman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dalam menghadapi cobaan di Babilonia dengan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini.
“Keteguhan iman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bukanlah sekadar kisah masa lalu,” tegas Johan. “Ia menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi berbagai rintangan menuju Indonesia Emas 2045. Kita perlu memiliki iman yang teguh, kepercayaan yang kuat kepada Tuhan, dan komitmen untuk membangun bangsa ini dengan nilai-nilai Pancasila.”
Johan menekankan pentingnya peran agama dalam membangun karakter bangsa yang kuat, berintegritas, dan berdaya saing. Johan mengajak jemaat untuk tidak hanya berdoa, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pembangunan nasional, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Khotbahnya juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarumat beragama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih baik.
Konteks Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pembangunan ekonomi, sumber daya manusia, dan penegakan hukum yang adil, menjadi latar belakang penting dari pesan Pdt. Johan. Beliau mengajak jemaat untuk mendukung visi tersebut dengan semangat kebangsaan dan iman yang kuat.
Usai ibadah, suasana khidmat masih terasa di antara jemaat. Banyak yang menyatakan terinspirasi oleh pesan Johan Tampubolon untuk aktif berkontribusi dalam membangun bangsa dan teguh dalam memegang prinsip-prinsip iman di tengah tantangan. Ibadah ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai keagamaan dapat diintegrasikan dengan semangat kebangsaan dalam membangun Indonesia yang lebih baik. (Jal)