
Foto Adv. Marselinus Abi
Jakarta, NPLO Network – Sidang lanjutan kasus wanprestasi yang melibatkan Direktur PT Gema Maritim Energi (GME), Fauzan Fadel Muhammad, dan pengusaha otomotif nasional, Rosalina, kembali memanas. Ketidakhadiran Fauzan dan kuasa hukumnya untuk kedua kalinya memicu amarah Marselinus Abi, salah satu penasehat hukum Rosalina. Abi melontarkan kecaman keras, menyebut ketidakhadiran tergugat sebagai “penghinaan terhadap hukum” dan menuntut agar Fauzan hadir pada sidang pekan depan.
“Ini sudah keterlaluan! Fauzan Fadel Muhammad, seorang tokoh publik dan politisi, seenaknya mengabaikan panggilan pengadilan. Ketidakhadirannya bukan hanya menunjukkan kurangnya tanggung jawab, tetapi juga pelecehan terhadap proses hukum di negara ini,” ujar Abi dengan nada berang dalam konferensi pers usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/6)
Sebagai informasi sebelumnya sidang perdana yang digelar pada 25 Mei 2025 lalu juga diwarnai ketidakhadiran Fauzan. Rosalina, melalui kuasa hukumnya Agustinus Nahak, S.H., M.H., menggugat Fauzan atas dugaan wanprestasi terkait pinjaman modal usaha sebesar Rp4,27 miliar yang hingga kini belum terbayarkan. Pinjaman tersebut diberikan sejak tahun 2022, dan berbagai upaya somasi telah dilakukan tanpa hasil.
“Klien kami, seorang pengusaha nasional, dirugikan secara finansial dan reputasional. Fauzan tidak hanya gagal membayar hutang, tetapi juga bersikap arogan dengan mengabaikan panggilan pengadilan,” tegas Nahak.
Gugatan yang diajukan Rosalina tidak hanya mencakup pengembalian pinjaman Rp4,27 miliar, tetapi juga tuntutan ganti rugi sebesar Rp15 miliar, denda keterlambatan, dan uang paksa Rp5 juta per hari. Total tuntutan mencapai hampir Rp20 miliar.
Marselinus Abi menegaskan, ketidakhadiran Fauzan pada sidang berikutnya akan berdampak serius. “Kami akan mengambil langkah hukum yang lebih tegas. Ini bukan hanya masalah uang, tetapi tentang penegakan hukum dan keadilan,” ancamnya. Suasana tegang dan penuh emosi menyelimuti ruang sidang, menunjukkan betapa sengitnya pertarungan hukum ini. Publik pun menantikan kelanjutan sidang pekan depan dengan penuh antisipasi. (TIM NPLO)