Foto Khusus: Kaswanto
Jakarta, 21 April 2025 – Kaswanto, dalam memimpin dialog bertajuk “Kampung Haji Indonesia dan Diskusi Dapur Santri Nusantara,” menekankan pentingnya semangat gotong royong sebagai landasan perekonomian Indonesia. Inisiatif ini, terinspirasi oleh cita-cita luhur para pendiri bangsa, mengangkat kembali nilai-nilai kearifan lokal yang termaktub dalam UUD 1945, khususnya Pasal 33.
Pasal 33, yang kaya akan filosofi dan asas kekeluargaan, menjadi pondasi bagi Kampung Haji dan Dapur Santri Nusantara. Program ini tidak hanya sekedar wacana, melainkan upaya nyata untuk merealisasikan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Dengan menekankan kerjasama dan saling membantu, inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di sektor ekonomi mikro dan menengah.
Kaswanto menjelaskan, “Kampung Haji dan Dapur Santri Nusantara merupakan manifestasi dari semangat kebersamaan dan keadilan ekonomi. Kita ingin membangun sistem ekonomi yang tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.”
Lebih lanjut, Kaswanto memaparkan bagaimana program ini berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan pemasaran produk. Kerjasama antar anggota komunitas menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dialog yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat hingga akademisi, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap inisiatif ini. Para peserta sepakat bahwa Kampung Haji dan Dapur Santri Nusantara merupakan langkah penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur. Semoga inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Laporan: Jalal
