Foto khusus
Jakarta, 15 Desember 2024 – Pengacara senior Elza Syarief dilaporkan mengalami serangan jantung pada Sabtu, 14 Desember 2024, dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rekan sesama pengacara, Farhat Abbas, mengonfirmasi kabar tersebut, menjelaskan bahwa Elza memang memiliki riwayat penyakit jantung yang diperburuk oleh tekanan terkait pengembalian dana sebesar Rp 55 miliar.
Farhat Abbas menyebutkan bahwa teror yang datang dari Andi Muhammad Rifaldy dan keluarga korban MeMiles telah memberikan dampak signifikan pada kesehatan Elza. Teror tersebut terkait dengan upaya pengembalian dana yang diklaim oleh Andi Rifaldy dan keluarga UMKM sebagai utang kepada Elza dan firma hukumnya. “Ini merupakan perbuatan keji yang berlarut-larut,” ungkap Farhat Abbas dalam sebuah wawancara di kanal YouTube, Minggu (15/12/2024).
Kasus ini berawal dari penggerebekan yang dilakukan oleh Polda Jawa Timur pada tahun 2019 terhadap PT Kam and Kam, perusahaan yang mengelola aplikasi periklanan MeMiles. MeMiles dilaporkan telah mengumpulkan dana sekitar Rp 750 miliar dari ratusan ribu nasabah dengan janji hadiah yang tidak realistis, seperti barang elektronik dengan imbalan investasi kecil. Meskipun telah dilakukan penyitaan dana lebih dari Rp 100 miliar, Mahkamah Agung memutuskan bahwa PT Kam and Kam tidak bersalah.
Selama proses hukum, keluarga Direktur PT Kam and Kam menyerahkan dana Rp 55 miliar kepada Elza Syarief dan rekannya untuk melindungi aset perusahaan hingga proses hukum selesai. Namun, dana tersebut belum dikembalikan kepada pemiliknya meskipun perkara telah selesai. Upaya pengembalian dana ini kini menjadi titik panas, dengan keluarga UMKM MeMiles mendesak agar dana tersebut segera dikembalikan demi keberlanjutan usaha mereka.
Farhat Abbas menilai bahwa tekanan yang datang dari pihak-pihak terkait adalah bentuk teror yang akhirnya mempengaruhi kondisi kesehatan Elza Syarief. (Tg)
